Minggu, 21 Februari 2010

Pengertian Penalaran Deduktif, dll

Vincencius 11207139/3EA04
Ekananda Pradipta 10207386/3EA04
Fin Ramdhan /3EA04
M. Abdirrahman 11207251/3EA04
Aulia Fadhillah 11207263/3EA04
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.

GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh: Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua presenter berita berparas cantik.


Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

ANALOGI
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.



HIPOTESA
hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam berfikir sehari-hari, orang menyebutnya anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesa juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa diantara sejumlah fakta ada hubungan tertentu.
Tahap-tahap Pembentukan Hipotesa secara umum
1. Penentuan masalah
2. Hipotesa Pendahuluan atau hipotesa preliminer
3. Pengumpulan
4. Formulasi hipotesa
5. Pengujian hipotesa, artinya mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diobservasi
6. Aplikasi/penerapan

Hipotesis-Teori
Secara simplisitik suatu teori berkembang dari suatu hipotesa yang merupakan gagasan yang sebagai akibatnya akan memprediksi suatu gejala untuk dibuktikan dengan pengamatan-pengamatan. Jika pengamatan-pengamatan itu terus menerus dapat menginyakan prediksi tersebut maka hipotesa itu berkembang menjadi suatu teori.
HUBUNGAN KAUSALITAS
Kausalitas menyatakan hubungan yang niscaya (necessary) antara satu kejadian (cause) dengan kejadian lainnya (effect) yang adalah konsekuensi langsung dari yang pertama.
Dalam penyebab efisien (causa efficiens), sumber kejadian menjadi faktor yang menjalankan atau menggerakkan kejadian. Dalam penyebab final (causa finalis), tujuanlah yang menjadi sasaran sebuah kejadian. Dalam penyebab material (causa materialis), bahan dari mana benda tertentu dibuat menjadi penyebab kejadian. Sementara dalam penyebab formal (causa formalis), bentuk tertentu ditambahkan pada sesuatu sehingga sesuatu itu memiliki bentuk tertentu.

Salah nalar
gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya.
Contoh : Presenter TvOne Cantik-cantik.

Penalaran atau Argumentasi

MUHAMMAD ABDIRRAHMAN / 11207251 / 3EA04

1.PENALARAN
Penjarahan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Kabupaten Bogor,Jawa Barat,oleh orang berduti dan berkuasa merupakan pelanggaran hukum secara terang-benderang.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-NO.10579 HAL.1)

ARGUMENTASI
FOKUS meraih hasil baik di seluruh kompetisi tampak menyulitkan Sevilla.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL.2)

2.PENALARAN
Andrian Mutu terbukti positif menggunakan doping jenis sibutramine.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 2)

ARGUMENTASI
Apa pun,Zaccheroni perlu membuktikan sentuhannya saat menjamu Biancoceleste di Stadion Olimpico Turin.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 3)

3.PENALARAN
PARMA – Setelah berpetualang ke berbagai klub, Hernan Crespo akhirnya kembali ke Parma.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 2)



ARGUMENTASI
Kemenangan perlu dibawa pulang Inter untuk menjaga posisi teratas.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 3)

4.PENALARAN
LONDON – Kapten tim nasional Inggris yang juga bintang Chelsea John Terry pernah terlibat skandal perselingkuhan.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 2)

ARGUMENTASI
“Zaccheroni berpengalaman di level tertinggi dan ini tentu saja di perlukan di saat-saat sulit,” ujar Presiden Juve Jean-Claude Blanc.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 3)

5.PENALARAN
Meski pernah menjadi presiden,BJ Habibie lebih dikenal sebagai seorang intelektual,ilmuwan,dan ahli teknologi.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 1)

ARGUMENTASI
Selangkah lagi Mesir bakal mencatat sejarah Piala Afrika.
(MEDIA INDONESIA-MINGGU 31 JANUARI 2010-HAL 2)

Rabu, 17 Februari 2010

UANG

A. PENGERTIAN UANG

Uang adlh sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan transaksi pembayaran ekonomi dimana sesuatu yang dijadikan sebagai uang diterima,dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang melakukan transaksi ekonomi.

1. Persyaratan psikologis, yaitu banda tersebut harus dapat memuaskan bermacam-macam keinginan dari orang yang memilikinya sehingga semua orang mau mengakui dan menerimanya.
2. Syarat teknis adalah syarat yang melekatnya pada uang, di antaranya: a. Tahan lama dan tidak mudah rusak b. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai. c. mudah dibawa. d. Nilainya relative stabil. e.Jumlahnya tidak berlebihan. F. Terdiri atas berbagai nilai nominal.
SEJARAH UANG
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar,membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk dikonsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluurh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya munculah sistem barter, yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Diantaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan jugamau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (Generally Accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (Sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari ; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat samapai sekarang ; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa latin Salarium yang berarti garam
Mesikpun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (Storage), dan pengangkutann (Transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur dan tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsic (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakan uang kertas.
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat atau perantara melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan dipandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas ( secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjaidkan ‘kertas-bukti’ tersbut sebagi alat tukar.


FUNGSI UANG
Uang memiliki fungsi utama dalam suatu perekonomian yaitu :
-Sebagai alat transaksi
Uang dapat berfungsi sebgai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatn harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumla uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.